
Jakarta –
Asian Development Bank (ADB) menyepakati pinjaman senilai US$ 500 juta atau Rp 7,95 triliun (kurs Rp 15.900) bagi penawaran spesial inklusi keuangan di Indonesia. Fokusnya meningkatkan terusan layanan keuangan bagi golongan rentan, utamanya UMKM, perempuan, kaum muda, dan penduduk di kawasan perdesaan.
Pinjaman gres ini menandai subprogram ketiga dari Program Promosi Inklusi Keuangan Inovatif, yang mendukung reformasi yang sedang berlangsung di Indonesia menuju pembangunan sektor keuangan yang lebih inklusif. Adapun aktivitas ini berkonsentrasi pada tiga bidang reformasi penting.
Rinciannya yaitu penyempurnaan infrastruktur inklusi keuangan, kenaikan terusan layanan keuangan bagi golongan marjinal, dan memperkuat kerangka proteksi pelanggan dengan mempergunakan teknologi dan inovasi keuangan.
Baca juga: Aset Lembaga Keuangan Mikro di RI Tembus Rp 1,64 Triliun |
Dengan tunjangan makroekonomi yang memiliki efek dan kerangka kebijakan stabilitas keuangan, inklusi keuangan akan semakin berkembang, tergolong di tempat terpencil,
“ADB gembira mendukung janji Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan lewat aktivitas ini. Melalui variasi inovasi digital dengan tunjangan yang sempurna sasaran bagi golongan rentan, inisiatif ini akan menolong bikin sektor keuangan yang lebih handal dan inklusif. ADB berkomitmen mendukung Indonesia dalam upaya meraih terusan keuangan universal,” kata Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).
Program ini menolong mengembangkan inklusi keuangan di Indonesia lewat sejumlah inisiatif penting menyerupai memperluas ekosistem keuangan digital, menjalankan Blueprint Sistem Pembayaran Bank Indonesia 2025, terusan keuangan daerah, mendukung UMKM di tempat timur Indonesia, tergolong kewirausahaan kaum muda, serta transformasi digital terusan keuangan bagi perempuan.
Melanjutkan tunjangan ADB sejak 2020, subprogram ketiga menangani sejumlah tantangan baru, tergolong efek pergantian iklim kepada populasi yang terpinggirkan demi meningkatkan kesehatan dan keperkasaan keuangan populasi tersebut.
ADB berkomitmen meraih Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 69 anggota-49 di antaranya berada di tempat Asia dan Pasifik.
Simak juga Video ‘Luhut Sebut Rasio Utang RI Rendah, Pede Bisa Selesaikan IKN’: