
Jakarta –
Prudential Financial Inc. (PFI) Mega Life, asuransi jiwa hasil joint venture antara CT Corp dan Prudential Financial Inc., merayakan 150 tahun perjalanan Prudential Financial Inc., dalam derma finansial buat lebih dari 50 negara. Salah satu konsentrasi dari kerja sama ini antara lain menampilkan literasi keuangan pada generasi Alpha, dan mendukung orang bau tanah dalam memahami potensi anak.
Sejalan dengan itu, PFI Mega Life mendatangkan jadwal finger print secara gratis bagi penerima acara. Tes ini ditujukan biar orang bau tanah memahami potensi anak. Sejauh ini, PFI Mega Life sudah mencapai sebanyak 541 keluarga lewat 42 event di Jakarta dan Surabaya dalam menampilkan literasi finansial.
“Sebagai bab dari perusahaan yang sudah berkomitmen selama 150 tahun menampilkan ketentraman finansial, kami yakin edukasi keuangan mesti dimulai sejak dini. Di tengah maraknya fenomena pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol), kita mesti memutus rantai kebiasaan buruk ini sejak awal, dimulai dari generasi Alpha,” kata Direktur Kepatuhan PFI Mega Life, Hani Kusumowardhani, dalam paparannya di jadwal peringatan HUT PFI Mega Life, Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Lebih lanjut ia menyampaikan, hal fundamental dari penyusunan rencana keuangan yakni asuransi. Sehingga, Hani bilang, kalau belum memiliki planning keuangan apapun, asuransi sanggup menjadi salah satu pilihan dalam mengawali penyusunan rencana keuangan.
“Asuransi yang boleh diseleksi ada macam-macam. Tipsnya, menyisakan rata-rata yang kita spend untuk asuransi itu sekitar 5%-10% (dari jumlah pendapatan). Intinya yakni sisihkan, bukan tinggal sisakan saja. Melainkan, sisihkan dahulu sebelum kita menjalankan alokasi-alokasi yang lain,” ucap Hani.
Baca juga: Efisiensi Ala Prabowo Diprediksi Bisa Raup Rp 11.000 T, Diinvestasikan ke Sini |
Upaya Peningkatan Layanan Melalui Skema Bisnis Baru
Sejalan dengan itu, Hani menyampaikan PFI Mega Life juga tengah merencanakan pemisahan unit kerja keras syariah atau spin off dengan adanya perusahaan asuransi syairah baru. Rencana kerja pemisahan unit syariah yang sudah digagas sejak 2023 ini, kata Hani, juga jadi bentuk pelayanan PFI Mega Life terhadap nasabah.
“Tidak ada halangan khusus terkait spin-off. Memang kita mesti mengembangkan pemasaran saja. Mungkin menampilkan faedah ke penduduk Indonesia. Rencana kerja pemisahan unit syariah itu dari 2023. Kemudian 2024, kami juga sudah mengantarkan revisinya ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Untuk lebih tepatnya, eksekusinya nanti akan di 2026,” bebernya.
Hani juga menampilkan pemberitahuan seputar Rasio Kecukupan Modal (Risk Based Capital/RBC) PFI Mega Life yang mendapuk urutan pertama dengan angka 1.867% dari ambang batas yang ditetapkan OJK yang sebesar 120%.
“Rasio kecukupan modal ini mengindikasikan bahwa perusahaan kita sungguh sehat dan siap untuk menyanggupi keharusan jangka menengah, jangka pendek, jangka panjangnya. Strateginya, kami siap untuk terus menerus mengembangkan jasa dan produk kami terhadap masyarakat. Termasuk, menyebarkan agensi kita yang unik dan berbeda, yakni hybrid digital agency. Kita hybrid dan berkolaborasi dengan ekosistem dari CT Corporate, sehingga memang harapannya sungguh besar di situ,” pungkas Hani.
pfi mega lifeliterasi keuangangenerasi alphaasuransi jiwaperlindungan finansialedukasi keuangan