Diperingati Setiap 24 Oktober, Ini Serba-Serbi Hari Dokter Nasional

Doctor using a digital tablet. Technology and medicine conceptIlustrasi dokter (Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths)
 

Hari Dokter Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 24 Oktober, serempak dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Peringatan Hari Dokter Nasional ialah wujud penghargaan atas pengabdian para dokter selaku tenaga medis/kesehatan di semua pelosok tanah air.

Lalu, bagaimana yang berasal-usul Hari Dokter Nasional? Simak pemberitahuan selengkapnya.

Advertisement

Baca Juga : Ramalan Zodiak Keuangan 18 Oktober 2024, Gemini Kendali Keuangan

Sejarah Hari Dokter Nasional

Dikutip dari situs Kemenkes RI, dokter yakni profesi tenaga medis/kesehatan yg memiliki kiprah penting dalam mempertahankan kesehatan dan kemakmuran masyarakat. Seorang dokter memiliki wawasan dan kemampuan yang dikehendaki bagi mendiagnosis, merawat, dan menyembuhkan aneka jenis macam penyakit, serta memperlihatkan nasehat dan pengobatan terhadap pasien.

Hari Dokter Nasional berhubungan dengan HUT Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada 24 Oktober 1950, Ikatan Dokter Indonesia resmi bangkit dengan dasar aturan yang sah.

Dicetuskannya Hari Dokter Nasional bertepatan dengan berdirinya IDI yg dinilai selaku organisasi profesi kedokteran, di mana para pemimpin dan anggotanya hanya dokter Indonesia dan tidak ada lagi dokter absurd (Belanda).

 

Hari Dokter Nasional menjadi bukti bahwa profesi dokter ialah profesi mulia dan sekaligus menjadi fasilitas bagi kalangan profesi ini buat mempertahankan tradisi kemuliaan.

Tentang Organisasi IDI

Dikutip dari situs resminya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yakni organisasi profesi kedokteran di Indonesia. Organisasi ini berhubungan dengan pemerintah lewat Kementerian Kesehatan RI.

IDI bertugas selaku organisasi yang menaungi para dokter di seluruh Indonesia. Berikut tujuan pembentukan IDI.

  • Memadukan segenap potensi dokter di Indonesia
  • Meningkatkan harkat, martabat, dan kehormatan diri dan profesi kedokteran di Indonesia
  • Mengembangkan ilmu wawasan dan teknologi kedokteran
  • Meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia untuk menuju penduduk sehat dan sejahtera.

 

Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI)Logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (Foto: Situs IDI)

 

Dasar dan Asas Organisasi IDI

IDI dibikin dengan menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian, asas dari organisasi IDI yakni selaku berikut.

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Perikemanusiaan
  • Musyawarah
  • Keadilan
  • Kesejawatan
  • Profesionalisme yang dijiwai oleh sumpah dokter dan isyarat etik kedokteran Indonesia.

Sejarah Organisasi IDI

IDI bangkit pada 24 Oktober 1950 buat rentang waktu yang tak ditentukan. Berikut sejarah singkat organisasi IDI.

  • Awalnya berjulukan Vereniging van Indische Artsen
  • Pada tahun 1926, berubah nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VIG)
  • Kemudian, pada tahun 1943, VIG dibubarkan dan berubah nama menjadi Jawa izi Hooko-Kai. Perubahan nama itu setelah kongres VIG di Solo tahun 1940
  • Lalu, pada 30 Juli 1950, dibentuklah “Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI)” yg diketuai oleh Dr. Bahder Djohan
  • Selanjutnya, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park pada tanggal 22-25 September 1950. Melalui muktamar IDI itu, Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI yg pertama dan meresmikan Hari Dokter Nasional pada 24 Oktober
  • Pada tahun 1953, IDI diterima menjadi anggota World Medical Association (WMA) yang mengumpulkan semua organisasi kedokteran di dunia
  • Muktamar XXXI dijalankan pada Maret 2022 di Banda Aceh dan mengukuhkan Dr. Moh. Adib khumaidi, Sp. OT Sebagai Ketua Generik PB IDI Masa Baktii 2022-2025.

 

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Respon Bangkit Institut Neurosains Nasional, Menkes Minta Observasi Saraf Diperbanyak

Next Post

Sejarah Hari Santri Nasional, Ini Maknanya!

Advertisement