
Jakarta –
Memiliki honor sekitar UMR di Jakarta ternyata tidak bikin traveler mesti menyetop liburan. Bagaimana caranya? Berikut kiat buat warga ibu kota dengan honor UMR biar tetap sanggup pelesiran.
Jakarta ialah salah satu daerah dengan Upah Minimum Regional (UMR) paling besar di Indonesia. Pada 2024, UMR di Jakarta sebesar Rp 5.067.381. Menjadikan UMR di Jakarta selaku tertinggi keempat di Indonesia.
Nominal itu tidak sanggup dikatakan besar bila menyaksikan keperluan hidup yang tinggi. Misalnya, dengan menakar ongkos residensial yang entah berbelanja ataupun menyewa harganya telah cukup mahal.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut nominal itu cukup untuk hidup di Jakarta, kendati bukan angka ideal. Dalam channel Youtube miliknya, Ahok menyebut honor warga DKI menyanggupi hidup ideal, setidaknya Rp 10-15 juta.
Tetapi, apakah seseorang dengan honor UMR Jakarta tetap sanggup hidup patut di di Jakarta, tergolong traveling?
Menjawab pertanyaan tersebut, detikTravel berbincang dengan Perencana Keuangan, Andy Nugroho. Ia pun memamerkan citra pendapatan dan pos pengeluaran bagi penduduk dengan honor sekitar UMR Jakarta. Andy menghasilkan dua rujukan yaitu bagi yang masih hidup sendiri dan yang telah berkeluarga.
Single
⢠Tempat tinggal (kos): Rp 1,5 juta per bulan
⢠Makan (tidak masak sendiri): Rp 15 ribu x 3 x 30 hari = Rp 1,35 juta
⢠Transportasi (umum): Rp 4 ribu x 2 (pp) x 22 hari kerja = Rp 176 ribu
⢠Kuota/pulsa: Rp 200 ribu
⢠Belanja keperluan sehari – hari (air minum, toiletries, dll): Rp 200 ribu
⢠Kebutuhan hiburan: Rp 500 ribu
⢠Kebutuhan kesehatan & perawatan diri: Rp 200 ribu
⢠Total pengeluaran: Rp 3,626 juta
⢠Selisih: Rp 5.000.000 (jika honor Rp 5 juta) – Rp 3.626.000 = Rp 1.374.000
Baca juga: UMR Jogja Minggir Dulu, Kandang Kambing di Tuban Ini Lebih Mewah dari Kosanmu |
Berkeluarga (2 anak yang telah sekolah, istri tidak bekerja):
⢠Tempat tinggal (kontrak rumah): Rp 2 juta per bulan
⢠Makan (masak sendiri): Rp 50 ribu x 30 hari = Rp 1,5 juta
⢠Transportasi (umum): Rp 4 ribu x 2 (pp) x 3 orang x 22 hari kerja = Rp 528 ribu
⢠Kuota / pulsa: Rp 300 ribu
⢠Belanja keperluan sehari – hari ( air minum, toiletries, dll ) Rp 300 ribu
⢠Kebutuhan kesehatan & perawatan diri: Rp 300 ribu
⢠Total: 4,928,000
⢠Selisih: Rp 5.000.000 (jika honor Rp 5 juta) – Rp 4.928.000 = Rp 72,000
Tentunya konsep budget tersebut yaitu suatu citra dan sanggup berlainan di masing-masing rumah tangga.
Berdasarkan konsep budget yang ia buat, seseorang yang masih lajang memiliki sisa budget sekitar Rp 1,3 juta dari honor yang sanggup dimanfaatkan untuk banyak sekali keperluan salah satunya jalan-jalan.
Adapun, bagi keluarga dengan dua anak, pendapatan dengan nominal tersebut terlalu mepet. Makanya, bagi mereka yang tetap ingin jalan-jalan perlu memutar otak menertibkan pos keuangan.
“Sementara bagi mereka yang telah berkeluarga dengan dua anak, kelebihan gajinya tidak hingga Rp 100 ribu yang sanggup dimanfaatkan untuk jalan -jalan. Bagi mereka yang telah berkeluarga biar sanggup tetap jalan-jalan maka ada pos pengeluaran lain yang semestinya dikurangi biar memiliki budget lebih besar lagi untuk jalan-jalan,” beliau menyarankan.
Andy menyarankan untuk budget jalan-jalan yang ialah keperluan entertain dialokasikan tidak terlampau tinggi, yaitu sekitar 10 persen dari penghasilan.
“Disesuaikan saja dengan budget yang dimiliki untuk jalan-jalan. Idealnya budget untuk jalan-jalan itu yaitu 10% dari penghasilan kita. Bila ternyata telah habis untuk sekali jalan-jalan saja, memiliki arti ya tunda dahulu jalan-jalan selanjutnya hingga gajian lagi,” kata Andy.
Selain itu, ia juga menyarankan biar penduduk berwisata dengan menimbang keuangan pribadi yang dimiliki alih-alih sekedar mengikuti tren rekreasi yang tengah berlangsung.
“Masukan aku yaitu jangan terlalu suka membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain yang mungkin memang lebih mujur dan memiliki penghasilan lebih besar dibandingkan kita,” ujar dia.
“Bila mereka yang berpenghasilan besar sanggup jalan-jalan keluar negeri, rekreasi mewah, atau nonton konser artis luar negeri, sedangkan kita yang bergaji UMR untuk menyanggupi keperluan sehari-hari saja mepet banget, ya diterima saja dan tidak perlu iri alasannya yaitu memang kondisinya menyerupai itu,” beliau menyarankan.
Baca juga: Tolong Pak Sandi, Kenapa Harga Tiket Konser Mahal Setara UMR? |
