Pemangku Kepentingan Diminta Dukung Rencana Agresi Nasional Kanker Payudara

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat Agresi Kanker Payudara
Foto: MPR

Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan rencana agresi nasional kanker payudara dan kebijakan penanggulangan kanker di Indonesia butuh pinjaman pemerintah dan bagian masyarakat. Dukungan tersebut mudah-mudahan kebijakan yang dihasilkan sanggup menangani halangan yg dihadapi para penderita kanker di tanah air.

“Planning nasional penanggulangan kanker payudara mesti juga dikaitkan dengan sketsa pembiayaan yang mesti memperoleh perhatian dan pinjaman pemerintah di tingkat sentra dan daerah,” kata Rerie, sapaan bersahabat Lestari, dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).

Hal ini ia katakan di saat memberi sambutan pada diskusi panel bernuansa Peran LSM dan Komunitas Peduli Kanker Payudara dalam Penyusunan Planning Aksi Nasional Kanker Payudara di Indonesia yang diselenggarakan Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia, di Jakarta, hari ini.

Advertisement

Rerie mengungkapkan menurut catatan International Agency for Research on Cancer (IARC) cuma 39 dari 115 negara yang memasukkan administrasi kanker selaku layanan kesehatan inti bagi segala warga negara.

 

Baca juga: Waka MPR Dorong Adanya Skema untuk Lindungi Keberlangsungan Industri Media

 

Menurut Rerie, upaya kenaikan tugas negara dalam penanggulangan kanker di Indonesia mesti dilakukan. Dalam pelaksanaan rencana agresi nasional penanggulangan kanker payudara ada aspek yg sungguh utama buat direalisasikan, merupakan terkait alokasi anggaran.

 

“Soal budget dalam pelaksanaan rencana agresi nasional ini mesti menjadi perhatian para pemangku kepentingan di setiap daerah,” ujar Rerie.

Rerie sungguh berharap sejumlah rencana untuk memajukan upaya pencegahan kanker mendapat pinjaman budget dari para pemangku kepentingan di setiap daerah.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu beropini upaya menekan jumlah permasalahan kanker payudara di Indonesia salah sesuatu langkah strategis dalam memperkuat keutuhan negara.

“Karena wanita itu tiang negara. Kalau wanita rapuh, negara akan rapuh. Dengan ibu yg sehat, keluarga sehat, negara pun mulai kuat,” tegas Rerie.

 

Baca juga: Tingkatkan Penemuan, Lestari Moerdijat Minta Penguatan di Bidang Riset

 

Rerie sungguh berharap para pegiat di komunitas pemerhati kanker sanggup mengajak para pemangku kepentingan gampang-mudahan mengerti dan jadinya peduli dalam upaya kenaikan pelayanan pengobatan kanker di daerah-daerah.

Apalagi, Asosiasi Advokasi Kanker Perempuan Indonesia menargetkan penurunan permasalahan kanker payudara 2,5% per tahun dengan memasyarakatkan deteksi dini dan sejumlah upaya preventif dan promotif lainnya.

Hadir pada program tersebut antara lain dr. Theresia Sandra Diah Ratih (Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah P2PTM, Kementerian Kesehatan RI), Aryanthi Baramuli Putri, SH., MH (Ketua Generik Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC), Linda Agum Gumelar (Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia/YKPI), dan Samantha Barbara (Dewan Penasehat Lovepink Indonesia).

Selengkapnya

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Vulla Hendrata Raih Juara Nasional Honda Modif 2024

Next Post

Bank Berdikari Perkuat Kesepakatan Layanan Inklusif Demi Ekonomi Berkelanjutan

Advertisement