Sejarah Hari Santri Nasional, Ini Maknanya!

hari santri nasionalIlustrasi Santri. Foto: Getty Images/iStockphoto/wichianduangsri
 

Hari Santri Nasional yg diperingati setiap tanggal 22 Oktober ialah momen bersejarah bagi Indonesia. Peringatan Hari Santri Nasional bermakna utama bagi kaum santri.

Peringatan Hari Santri Nasional bukan hanya saat-ketika bagi mengenang usaha masa lalu. Tetapi juga untuk mengingatkan kami semua ihwal kiprah penting santri dalam pembangunan bangsa.

Advertisement

 

Baca juga: Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024 yg Perlu Diketahui

 

Sejarah Hari Santri Nasional

Pemerintah memutuskan  pada 22 Oktober 1945 di Surabaya, menurut Keputusan Kepala Negara No 22/2015. Penetapan ini berlandaskan pada resolusi jihad yg direkomendasikan pelopor NU KH Hasyim Asy’ari.

Selama perayaan Hari Santri Nasional, penduduk dari aneka macam wilayah akan menjalankan zikir, selawat, munajat, doa bersama, dan acara lainnya. Penetapan 22 Oktober selaku Hari Santri berawal dari anjuran ratusan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Malang, pada 2014.

Saat itu, Kepala Negara Jokowi berkomitmen untuk mendukung anjuran Hari Santri Nasional, dan pada hari yang sama, ia menandatangani kesepakatan bagi penetapan Hari Santri pada tanggal 1 Muharram.

 

Namun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menganjurkan tanggal 22 Oktober sebab dianggap memiliki makna sejarah. Setelah lewat diskusi, Jokowi kesudahannya memutuskan 22 Oktober selaku Hari Santri Nasional sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015.

Arti Kata Santri

Menurut KBBI, santri bermakna orang yg mendalami Islam, orang yang beribadah secara sungguh-sungguh, dan orang yg saleh. Dalam definisi yang lain, santri ialah bahasa serapan Inggris yg berasal dari dua suku kata, yakni sun dan three dengan arti tiga matahari.

Matahari yakni sentra tata surya yang berupa bola gas, menyediakan cahaya dan panas terhadap bumi pada siang hari. Sebagai sumber energi yang tidak terbatas, matahari juga mendukung kehidupan tumbuhan, yang dijalankan dengan tulus. Istilah tiga matahari dalam sunthree merujuk tiga prinsip utama seorang santri, yakni iman, Islam, dan ihsan.

Dalam etimologi, kata santri berasal dari bahasa Tamil yg berarti guru mengaji. Beberapa menganggapnya berasal dari bahasa India, shastri, yang berarti orang yg berpengetahuan ihwal kitab suci.

Ada pula yang beropini bahwa perumpamaan ini berasal dari cantrik (dalam bahasa Sanskerta atau Jawa), yg berarti pengikut guru. Selain itu, ada persepsi yang menilai santri selaku variasi antara saint (manusia baik) dan tra (suka membantu).

Dilansir dari laman Kemenag, sampai kini santri tidak hanya diartikan selaku orang yg pernah menimba ilmu di pondok pesantren, namun juga meliputi mereka yg mengetahui dan mengamalkan pemikiran agama dengan cara yg cocok dengan santri, yakni pengertian Islam yang moderat, toleran, dan menyayangi tanah air sesuai prinsip agama.

 

Baca juga: 12 Hal Menarik ihwal Jawa Timur yg Wajib Diketahui

 

Makna Hari Santri Nasional

Menurut dkp.kemenag.go.id, tujuan perayaan Hari Santri Nasional yakni mengenang sokongan santri dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini ialah yang pertama di golongan pesantren buat menghargai jasa para santri.

Dengan adanya Hari Santri Nasional, diperlukan penduduk Indonesia sanggup mengenang dan meneladani kiprah ulama serta santri dalam menjaga NKRI. Namun, di tengah tantangan zaman kini, jihad tidak lagi dimengerti selaku peperangan fisik.

Tema Hari Santri 2024

Hari Santri 2024 mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”. Tema ini mengandung arti yg memastikan santri masa sekarang memiliki kiprah bagi meneruskan usaha para pendahulu. Terlebih, yg sudah berjuang tanpa kenal letih demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa.

Artinya, melanjutkan usaha bukan hanya mengenang. Namun, santri diajak beraksi dengan semangat yang serupa dalam menghadapi tantangan zaman modern. Semangat juang santri pada masa lampau masih berkaitan bagi diteladani masa kini.

Semangat juang santri mesti tetap membara menyerupai peristiwa 22 Oktober 1945. Perjuangan santri pada zaman dahulu pasti berlawanan dengan zaman sekarang, yang mana santri dahulu berjuang melawan penjajah, namun santri ketika ini mesti mampu menaklukkan tantangan zaman.

 

 

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Diperingati Setiap 24 Oktober, Ini Serba-Serbi Hari Dokter Nasional

Next Post

Ramalan Zodiak Keuangan 18 Oktober 2024, Gemini Kendali Keuangan

Advertisement