Jurus Selamatkan Pasar Modal Ri Dari Pengaruh Tarif Trump

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemabli dibuka usai libur lebaran. IHSG anjlok 598,56 atau 9,19 % ke posisi 5.912,06. Pasar Modal Ri
Ilustrasi:Foto: Grandyos Zafna

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi imbas perang tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap kinerja pasar modal RI. Diketahui, Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif jualan ke Indonesia sebesar 32%.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan taktik yang dilaksanakan dibagi secara jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek pertama yakni melakukan komunikasi aktif terhadap publik untuk mempertahankan doktrin pelaku pasar di tengah keadaan pasar yang sedang berfluktuasi.

“Apa yang bisa dilaksanakan oleh bursa menghadapi imbas perang dagang? Tentu saja BEI bukan Bank Indonesia yang bisa direct intervensi dengan melakukan pembelian atau apapun. Makara jangka pendek yang kami jalankan mau tidak mau yakni komunikasi aktif dengan publik dan media,” katanya dalam diskusi bertajuk ‘Trump Trade War: Menyelamatkan Pasar Modal, Menyehatkan Ekonomi Indonesia’ secara virtual, Jumat (11/4/2025).

Advertisement

Baca Juga : Dki Jakarta Mulai Buka Booth Di Bazar Film Cannes, Rano Ajak Para Produser

Iman menyebut ada tiga aspek yang menghipnotis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yakni aspek global, aspek domestik dan Pasar Modal Ri  mendasar dari perusahaan yang diramu menjadi penglihatan investor. Oleh alasannya yakni itu edukasi dan penyampaian narasi positif diperlukan untuk mempertahankan doktrin pelaku pasar.

“Kita berupaya untuk aktif, dibantu teman-teman media dan juga teman-teman ekonom untuk mengkomunikasikan keadaan ketimbang korporasinya. Kalau kita lihat bekerjsama jika kita bandingkan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang memasukkan di laporan keuangan, ternyata mereka 2024 itu positif, artinya mereka membukukan keuntungan,” beber Iman.

Strategi jangka pendek kedua yakni melakukan pembiasaan hukum jual beli yang sudah diumumkan pada 8 April 2025. Dalam hal ini dilaksanakan pembiasaan batas trading halt serta pembiasaan batas auto rejection bawah (ARB) menjadi 8% untuk mempertahankan keseimbangan antara dukungan pasar dan efisiensi serta likuiditas pasar.

Strategi jangka pendek ketiga yakni pembiasaan hukum buyback saham. Dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyediakan relaksasi bagi emiten untuk melakukan buyback saham tanpa lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Maret 2025.

“Jadi tentunya bursa nggak dapat sendirian, bursa mesti bahu-membahu dengan OJK melakukan beberapa pembiasaan aturan,” ucapnya.

Tidak cuma itu, Iman menyebut pihaknya akan terus melakukan penguatan pengawasan pasar terhadap transaksi yang tidak masuk akal untuk melakukan mitigasi dalam merespons potensi kepanikan pasar.

Untuk jangka panjang, ada beberapa hal yang hendak dilaksanakan yakni diversifikasi produk menyerupai Single Stock Future, ETF, sampai ETF Gold untuk kelonggaran bagi investor, mengembangkan kedalaman pasar dan meminimalisir ketergantungan terhadap saham konvensional.

Strategi jangka panjang yang lain menyerupai kenaikan mutu serta efisiensi proses IPO, kenaikan likuiditas dan modernisasi infrastruktur perdagangan, serta kenaikan partisipasi penanam modal institusi.

“Modernisasi ketimbang pembaruan infrastruktur jual beli ini kita kehendaki di 2026 kita akan mengembangkan kapasitas jual beli kita dari yang ada kini sebanyak tiga kali kapasitas yang ada dikala ini,” beber Iman.

 

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Andra Soni Minta Bpk Kawal Kegiatan Sma Swasta Gratis Di Banten

Next Post

Dki Jakarta Mulai Buka Booth Di Bazar Film Cannes, Rano Ajak Para Produser

Advertisement