
Jakarta – Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RS PON) mengawali proses penutupan atap atau topping off bagi proyek pembangunan Gedung Institut Neurosains Nasional (INN). Tujuan pembangunan gedung ini merupakan memajukan mutu dan kapastias pelayanan kesehatan saraf utamanya di bidang otak dan persyarafan.
Meresmikan pembangunan tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta gampang-mudahan pembangunan gedung gres ini dibarengi dengan pergeseran budaya kerja yg baru. Budaya kerja gres yang dimaksud yaitu budaya yg konsentrasi melayani penduduk dan mengedepankan profesionalisme.
“Budaya di mana siapapun sanggup masuk, apapun latar belakang agamanya, sukunya, pendidikannya. Budaya, yang apabila mau kolaborasi itu, mau kolaborasi dengan semua orang, jangan hanya sama sesuatu sekolah tinggi tinggi saja,” ucapnya.
Menkes menyebutkan, pergeseran budaya kerja di rumah sakit mulai menjadi konsentrasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, tolak ukur kesuksesan pergeseran budaya kerja di rumah sakit merupakan apabila banyak warga Malaysia dan Singapura yang tiba berobat ke Indonesia.
“Layanan kalian memang kurang bagus, namun bukan dari segi hardware, namun sebab budaya, perilaku, servis, keterampilan, spend waktu, saraf, empati, itu yg kendala dan mesti kalian perbaiki bersama,” tuturnya.
Baca Juga : Diperingati Setiap 24 Oktober, Ini Serba-Serbi Hari Dokter Nasional
Selain pergeseran budaya kerja, Menkes kembali mengingatkan tiga hal yang mesti dijalankan oleh RS PON selaku acuan nasional layanan stroke. Pertama, menampilkan layanan neurologi terbaik; kedua, menjadi sentra observasi yg terdepan; dan ketiga, melakukan pengampuan nasional.
Pembangunan gedung gres ini juga direncakanan buat mengakomodir Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Hospital Based System bagi pendidikan seorang jago neurologi, yg rencananya dimulai pada permulaan 2025.
“Program Pendidikan Hospital Based ini diperlukan sanggup menolong pemenuhan keperluan dokter seorang jago neurologi Indonesia,” ucap Direktur Utama RS PON dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S, MARS.